Sabtu, 27 Februari 2010

Token Ring vs FDDI

Token Ring

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar:

  1. Token Ring Full Duplex:menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer.

  2. Switched Token Ring:menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal).

  3. 100VG-AnyLAN:standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.


FDDI

FDDI (Fiber Distributed-Data Interface) adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optic pada LAN dengan panjang sampai 200 km.Protokol FDDI berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token Ring, yang satu ring-nya berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada ring dari dua ring tersebut yang putus atau mengalami kegagalan dalam bekerja. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100 Mbps.
Berikut adalah ciri-ciri FDDI:

  • Fiber Distributed Data Interface (FDDI) menspesifikasikan teknologi jaringan
    berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing.

  • FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring
    yang menggunaan kabel serat kaca.

  • FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena
    dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga
    biasa.

  • FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling
    berlawanan arah (disebut counter-rotating). Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan.



Berikut ini adalah bentuk dasar arstektur ring FDDI :

IPv6

Berbeda dengan pendahulunya yaitu IPv4, IPv6 memiliki panjang total 128-bit. Dengan kata lain IPv6 dapat digunakan oleh 2^128 atau sekitar 3,4 x 10^38 host di seluruh jagad raya ini. Tujuan dari terciptanya IPv6 adalah agar alokasinya bisa banyak tersedia dan siap digunakan.
Pada IPv6 konfigurasi alamat dengan DHCP Server disebut stateful address configuration, sebaliknya apabila tanpa DHCP Server disebut dengan stateless address configuration. IPv6 menggunakan bit tinggi sebagai tanda pengennal jenis alamat IPv6 yang sering disebut dengan Format prefix(PF). IPv6 tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Format Pengalamatan
Notasi alamat IPv6 adalah sebagai berikut:
X:X:X:X:X:X:X:X
Jika diubah menjadi bentuk biner ditulis sebagai berikut:
1111111001111000:0010001101000100:1011111001000001:1011110011011010:
0100000101000101:0000000000000000:0000000000000000:0011101000000000
Selanjutnya pada setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal dan dipisahkan dengan titik dua. Dan diperoleh hasil sebagai berikut:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A

IPv6 dapat disederhanakan dengan cara membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit, dengan menyisakan satu digit terakhir. Maka dengan cara tersebut diperoleh:
FE78:2344:BE43:BCDA:4145:0:0:3A -------> FE78:2344:BE43:BCDA:4145::3A

Tidak ada istilah pengelasan, hanya tetdapat jenis pengalamatan yaitu
  1. Unicast:alamat yang menunjuk pada alamat antarmuka atau host yang digunakan untuk komunikasi satu lawan satu. Pada alamat ini dibagi 3 jenis lagi, yaitu:

    • alamat link lokal:alamat yang digunakan di dalam satu link yaitu jaringan lokal yang saling tersambung dalam satu level.

    • site local:setara dengan alamat privat yang dipakai terbatas didalam satu site sehingga tidak dapat digunakan untuk mengirimkan alamat di luar ini.

    • alamat global:alamat yang dipakai misalnya untuk internet Service Provider.

  2. anycast:alamat yang menunjukkan beberapa interface(biasanya node yang berbeda).Ciri-ciri anycast:

    • paket yang dikirim ke alamat ini akan dikirim ke salah satu alamat antarmuka paling dekat dengan router.

    • tidak mempunyai alokasi khusus

    • jika beberapa node/interface dengan prefix yang sama maka alamat tersebut sudah merupakan alamat anycast.

  3. multicast:alamat yang menunjukkan beberapa interface(untuk node berbeda).Ciri-ciri multicast:

    • Paket akan dikirim ke semua interface yang ditunjukkan alamat ini.

    • untuk menggantikan alamat broadcast yang banyak mengambil bandwidth.

ZigBee

Umumnya Wireless Personal Area Network(WPAN) memiliki jarak komunikasi maksimal 10m.Lebih pendek jika dibandingkan dengan Wireless Local Area Network(WLAN). Teknologi Zigbee yang akan dibasa ini berada di dalam WPAN bersama dengan bluetooth dan UWB(ultra Wide Band).

Zigbee memiliki sifat komunikasi yang mirip dengan komunikasi diantara lebah yang melakukan gerakan-gerakan tidak menentu dalam menyampaikan informasi adanya madu ke lebah yang satu ke lebah yang lainnya . Zigbee merupakan teknologi yang memfokuskan data rate rendah, konsumsi daya rendah, biaya rendah, target protokol jaringan wireless untuk aplikasi otomasi dan kendali remote.

Dibandingkan dengan Bluetooth dan UWB, ZigBee hanya memiliki kecepatan komunikasi maksimal 250kbps saja. Jarak maksimal komunikasinya pun pendek (10m 70m). Tapi ZigBee memiliki kelebihan pada pengoperasiannya yang sangat mudah, bentuknya kecil, murah dan membutuhkan daya yang sangat rendah (low power consumption) dibandingkan dengan kedua keluarganya yang lain, Bluetooth dan UWB.

ZigBee memegang peranan yang tidak dapat dilakukan oleh WPAN lainnya. ZigBee dapat melakukan komunikasi dengan 65000 node ZigBee dalam waktu yang bersamaan dengan metode komunikasimultihop ad-hoc tanpa harus melakukan pengaturan apa pun padanya. Jenis komunikasi dalam bentuk bintang (star) maupun pohon (tree) dapat dilakukan sesama ZigBee tanpa memerlukan base station atau access point, sehingga dapat melakukan komunikasi secara acak (mesh network).

Teknologi Zigbee/IEEE 802.15.4 mengakomodir dua jenis topologi jaringan, yaitu single-hop dan multi-hop network. Umumnya single-hop merupakan topologi star, sedangkan multi-hop merupakan topologi peer-to-peer.

Di dalam jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 harus ada satu coordinator yang disebut PAN Coordinator. PAN Coordinator ini bertindak sebagai node pusat dan bertanggung jawab untuk memulai jaringan Zigbee/IEEE 802.15.4 dengan topologi star atau peer-to-peer.

Di dalam topologi star, komunikasi antarnode harus melewati PAN Coordinator (maksimal dua-hop). Topologi peer-to-peer, komunikasi antarnode langsung menuju node tujuan tanpa melewati PAN Coordinator jika node tujuan itu masih dalam coverage area node asal. Topologi yang tergolong peer-to-peer adalah mesh dan tree.

Keunikan lain yang dimiliki oleh ZigBee adalah dapat dioperasikan dengan sebuat baterai (tipe kancing) selama satu tahun lebih non stop pada peralatan-peralatan sensor ZigBee. Karena ZigBee memiliki protocol stackyang sangat sederhana, ZigBee dapat mengirimkan data sepanjang 127 huruf (127 byte) saja. Data sekecil ini sangat bisa dikirim oleh ZigBee yang memiliki kecepatan pengiriman 250kbps, dan dapat mengurangi beban host CPU. Zigbee hanya membutuhkan komputer mikro 4 atau 8bit dan hanya membutuhkan waktu 30ms saja.

Tipe Node Zigbee/IEEE 802.15.4Standar Zigbee/IEEE 802.15.4 menggunakan dua tipe node/perangkat, yaitu:
  1. FFDFFD dapat berfungsi sebagai PAN Coordinator, coordinator atau end device, dan berkomunikasi kepada RFD atau FFD lainnya. Nama lain PAN Coordinator adalah Zigbee Coordinator, coordinator adalah Zigbee Router Coordinator, dan end-device adalah Zigbee End Device

  2. RFDRFD digunakan untuk aplikasi sangat sederhana dan hanya bisa berkomunikasi kepada FFD. RFD bisa dikategorikan sebagai end-device atau Zigbee End Device. Device jaringan harus sebuah FFD jika bertindak sebagai network coordinator atau memiliki kemampuan meneruskan paket dari device satu ke device lainnya.